Sunday, December 12, 2010

SIAPKAN ARGUMENMU UNTUK APARAT JALANAN

Siang siang emang panas, tapi kami berlima yang ada di dalam mobil ngga panas.. (kan pake AC). Begitu melewati perempatan lampu merah Kota Lama mendadak kami merasa hawa panas mendekat..
PRIIITT.......................
jangan bilang itu bunyi tikus kecepit, tapi itu bunyi peluit Polisi yang senantiasa berdiri di samping traffic light yang katanya mengatur lalu lintas yang padat..
apa masalahnya?
INI.. !

sopir kami, sebut saja Dina.. hal pertama yang kami ingat Dina tidak menyetir dengan ugal-ugalan ala film fast and furious meski aku tau Dina punya semua koleksi DVD nya..
Dengan tidak senonoh, Polisi Satlantas Kota itu (sebut saja PSK) menyita SIM dan STNK milik Dina, dia membawa kami ke Pos Penjagaan Sarinah..
Disitu kami bertiga Dina, Didi, dan tentu saja Aku berduel habis-habisan dengan PSK yang dengan sok membuka sunglasses nya.. kenapa kami ngotot? jujur dari hati seorang Mahasiswa Teknik, dengan tegas kami menyatakan bahwa kami tidak bersalah..
1. PSK bilang, kami menyerobot lampu merah. Faktanya kami tidak nyerobot, karena kami jalan saat lampu hijau, tapi memang karna macet kami berhenti, saat itu lampu merah menyala.
2. PSK bilang kami hampir menabrak sesuatu. Faktanya kami tidak menabrak apapun, yang ada kami seharusnya menabrak PSK itu yang berjalan di depan mobil.
3. PSK bilang kami berhenti di tengah jalan dan menghalangi arus lalu lintas. Faktanya kami berhenti karna ada mobil di depan kami berhenti dan kondisi lalu lintas memang sedang padat (masa mau ditabrak gitu aja? siapa yang otaknya rendah?).
Dengan semena-mena, Dina, Sang sopir kami mendapat kartu tilang dan harus mengurusnya ke Pengadilan..

Memang sepertinya kami kalah, karena kami tetap mendapat surat tilang. Tapi kami rasa PSK itu yang kalah, karena dia terbukti bingung mencari-cari kesalahan yang kami tidak lakukan. Dia terlihat jelas mengakui bahwa argumen kami meyakinkan, dengan melontarkan 3 kesalahan diatas..

Pesan Moral disini, jangan mau dikalah-kalahin kalau memang merasa benar. Jangan cuma diam kalau memang You Can Talk More !!

No comments: